Pengertian
الحقول الدلالة(Medan Makna) adalah teori menyatakan bahwa kosakata dalam suatu bahasa terbentuk dalam kelompok-kelompok kata yang menunjuk kepada lingkup makna tertentu, misalnya perkakas dapur atau nama-nama warna. Atau dengan kata lain, al huqul al dilalah adalah teori yang menyatakan bahwa dalam satu kumpulan kata menimbulkan irisan makna (medan makna) hingga memiliki hubungan makna seperti kata umum.
Dalam bahasa Arab, medan makna terbagi menjadi dua bagian:
- المتردفات و التضاد (Kata-kata yang memiliki irisan makna sama dan kata-kata yang memiliki irisan makna yang berbeda). Contoh:
a. المتردفات , yaitu: أحمر، أصفر، أزرق dan sebagainya memiliki irisan makna sama, yaitu لون atau warna. Contoh lain, yaitu: صنع، خلق، جعل، فطر، بدع dan lain sebagainya memiliki irisan makna sama, yaitu membuat.
b. التضاد , yaitu: الطهر dan الحيض memiliki irisan makna yang berbeda dalam kata القروء.
- المستقات (Kata-kata yang memiliki irisan makna sama namun kata-kata itu merupakan turunan dari satu kata). Contoh: غفر، إستغفر، غفّار memiliki irisan makna kata yang sama karena berasal atau merupakan turunan dari satu kata, yaitu غفر.
Dalam suatu medan makna, antara kata yang satu dengan kata lainnya menunjukkan hubungan makna yang dapat dikelompokkan ke dalam 2 golongan. Pertama golongan kolokasi yang menggambarkan hubungan sintagmatik antara kata-kata yang terdapat dalam suatu bidang tertentu atau medan tertentu. Kedua golongan ’set’ yang cenderung menggambarkan hubungan paradigmatik antarkata dalam suatu bidang tertentu
Untuk menggambarkan hubungan antar kata dalam suatu bidang tertentu dapat diungkapkan melalui komponen makna yang tercakup dalam kata-kata dalam suatu bidang tertentu. Komponen makna menunjukkan bahwa setiap kata maknanya terbentuk dari beberapa unsur atau komponen. Misalnya, kata-kata yang menggambarkan kekerabatan, seperti ‘ayah’, “ibu’, ‘adik’. ‘kakak’ dapat kita lihat komponen maknanya dalam diagram berikut.
Selain untuk menunjukkan hubungan makna antarkata, komponen makna juga berguna, antara lain untuk perumusan makna dalam kamus dan untuk menentukan apakah kalimat yang digunakan dapat diterima atau tidak secara semantik. Tentu saja untuk mengungkapkan komponen makna tersebut perlu dilakukan melalui analisis yang lazim dikenal sebagai analisis komponen makna. Analisis ini dalam kajian semantik leksikal tentu cukup menonjol mengingat manfaatnya yang cukup beragam dalam mengkaji makna kata dan hubungan makna antarkata dalam suatu bahasa.
Analisis Tarodhuf dalam Ayat Alqur’an.
Artinya :Kemudian mereka ditimpa gempa, Maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka. (QS. Al A’raf:91)
Artinya: (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah. (QS. Ar Rahman: 72)
Artinya: Dan kamu pahat sebagian dari gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah dengan rajin. (QS. As Syuraa:149)
Tiga kata dalam tiga ayat dalam surat yang berbeda di atas, yaitu دار، خيام، بيت memiliki irisan makna taroduf atau makna sama, yaitu rumah.
Post a Comment (0)